
Renungan Katolik Hari Ini: Iman, Harapan, dan Cinta Sang Perwira
Pada hari Senin 1 Desember 2025, renungan Katolik mengangkat tema "Iman, harap, dan cinta sang perwira". Tema ini menjadi pengingat bagi umat Katolik untuk selalu menjaga iman, harapan, dan kasih dalam kehidupan sehari-hari. Renungan ini juga berlaku untuk Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus a Cruce Martir Indonesia, Santo Eligius Uskup dan Pengaku Iman, serta Santo Adrianus dan Santa Natalia Martir, dengan warna liturgi merah yang melambangkan darah para martir.
Bacaan Liturgi Katolik Hari Senin 1 Desember 2025
Bacaan Pertama: Yesaya 2:1-5
Yesaya menyampaikan firman Tuhan bahwa pada masa akhir, semua bangsa akan berkumpul di gunung Tuhan. Di sana, mereka akan belajar jalan-jalan-Nya dan hidup dalam damai. Kehidupan ini menunjukkan bahwa kerajaan Allah adalah tempat perdamaian dan keselamatan.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 122:1-2,4-5,6-7,8-9
Mazmur ini mengundang umat untuk bersukacita dan berdoa agar Yerusalem sejahtera. Dengan sukacita, umat mempersembahkan doa-doa kepada Tuhan, sebagai bentuk penghargaan atas kasih-Nya.
Bacaan Kedua: Roma 13:11-14a
Paulus mengingatkan umat bahwa keselamatan sudah dekat. Ia mengajak umat untuk bangkit dari tidur, menanggalkan perbuatan gelap, dan mengenakan perlengkapan terang. Dengan cara ini, umat dapat hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Bait Pengantar Injil: Mzm 85:8
Dalam bait ini, umat memohon kepada Tuhan untuk menunjukkan kasih setia-Nya dan memberikan keselamatan.
Bacaan Injil: Matius 24:37-44
Yesus mengingatkan murid-murid-Nya untuk selalu berjaga-jaga dan siap siagalah, karena kedatangan Anak Manusia tidak diketahui waktunya. Seperti zaman Nuh, orang-orang yang tidak siap akan terlewat.
Renungan Harian Katolik: Iman, Harap, dan Cinta Sang Perwira
Perwira Romawi yang datang kepada Yesus dengan penuh kerendahan hati menjadi contoh nyata dari iman yang luar biasa. Ia tidak meminta Yesus datang ke rumahnya, tetapi hanya berkata, “Katakan saja sepatah kata, maka hambaku akan sembuh.” Sikap ini menunjukkan bahwa ia percaya bahwa kuasa Yesus tidak terbatas oleh jarak atau tempat.
Perwira itu bukan orang Yahudi, namun imannya melampaui batas agama, ras, dan kebiasaan. Ia percaya bahwa sabda Yesus memiliki kuasa yang melampaui ruang dan jarak. Yesus kagum dengan iman yang tulus, rendah hati, dan penuh kepercayaan ini. Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: banyak orang akan datang dari timur dan barat dan duduk makan bersama Abraham, Ishak, dan Yakub di dalam Kerajaan Surga.”
Ada beberapa faktor yang menggerakkan Tuhan untuk bertindak:
- Pertama, perwira itu punya iman. Ia tahu bahwa orang Yahudi tidak bergaul dengan orang asing seperti dirinya. Namun, ia percaya sepenuhnya kepada kuasa sabda Yesus. Ini membuktikan bahwa iman bukan sekadar mengakui bahwa Yesus bisa menyembuhkan, tetapi percaya sepenuhnya kepada kuasa sabda-Nya.
- Kedua, punya kerendahan hati. Meskipun pangkatnya tinggi, perwira ini tetap rendah hati. Ia berkata, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku.” Sikap ini menunjukkan bahwa ia tidak mengandalkan status atau kekuasaannya sendiri.
- Ketiga, punya kepedulian. Perwira itu begitu peduli terhadap hambanya. Orang yang peduli tidak mengindahkan martabat dan derajatnya. Ia rela melakukan aneka macam hal tanpa merasa kehilangan harga diri atau merendahkan martabatnya.
Semoga, di masa Adven ini, sikap hidup sang perwira menjadi inspirasi bagi kita untuk peduli terhadap sesama, bersikap rendah hati, menanggalkan jabatan dan kehormatan karena kasihnya kepada sesama, dan senantiasa percaya kepada Tuhan apapun kesulitan menghadang di jalan kehidupan ini.
Doa
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas teladan iman perwira Kapernaum yang percaya penuh pada kuasa sabda-Mu. Ajarlah kami untuk memiliki iman yang rendah hati, tidak mengandalkan kekuatan kami sendiri, tetapi bersandar sepenuhnya pada kasih dan kuasa-Mu. Dalam setiap sakit, kesulitan, dan pergumulan hidup, teguhkanlah hati kami agar tetap percaya bahwa sabda-Mu mampu menyembuhkan dan menyelamatkan. Jadikanlah kami saksi kasih-Mu di tengah dunia, sehingga banyak orang boleh merasakan kehadiran-Mu melalui hidup kami.
Kami mohon ini dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Senin Adven I. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus....Amin.