Selamat Datang, Rajab!

Erlita Irmania
0

Perayaan Bulan Rajab dan Maknanya dalam Kehidupan Seorang Muslim

Alhamdulillah wa syukru lillah, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita. Hari ini kita menyambut hadirnya Syahru Allah (bulan Allah) bulan Rajab yang ditunggu-tunggu, karena di dalamnya ada peristiwa besar yakni peristiwa Isra’ dan Mi’raj yang bersejarah.

Rasulullah saw menerima tugas suci menjalankan ibadah shalat lima waktu, yang menjadi pilar atau rukun Islam kedua. Barang siapa mengerjakannya berarti menegakkan agama, dan barangsiapa meninggalkannya, maka berarti merobohkan agama. Artinya nilai-nilai agama tidak lagi berfungsi sebagai pemandu tindakan dan perbuatan sehari-hari.

Semoga Allah membuka hati dan pikiran kita, dan dapat meraih keberkahan di dalamnya dengan beramal kebajikan dan dapat menjalankan shalat secara istiqamah, baik ibadah ritual maupun ibadah sosial sebagai buah dari makna shalat kita. Ibadah shalat juga menjadi barometer ibadah, jika shalat dijalankan dengan baik, maka amal ibadah lainnya akan dengan sendirinya mengikuti baik. Demikian juga implementasi makna shalat akan terjabarkan secara empirik dalam kehidupan sehari-hari.

Shalawat dan salam, mari kita sanjungkan kepada Baginda Rasulullah saw, para sahabat, dan pengikutnya. Semoga keberkahan itu meluber kepada kita, dan kita mendapat kebaikan dalam hari-hari yang akan kita lalui.

Mari kita jaga nikmat iman dan Islam, sekaligus ikhtiar kita meningkatkan taqwa kita kepada Allah, karena hanya inilah satu-satunya bekal kita menghadap Allah SWT. Dalam muqaddimah khutbah, saya mengutip firman Allah dalam QS. Al-Isra’ (1) yang artinya: “Maha suci Dzat yang menjalankan hamba-Nya di waktu malam, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang Kami berkahi di sekelilingnya, agar Kami memperlihatkannya dari tanda-tanda kebesaran Kami, dan sesungguhnya Dia (Allah) Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.

Bulan Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku. Demikianlah menurut Rasulullah saw. Karena itu, kita dituntut agar dapat melakukan amalan yang terbaik, dan jangan sampai kita berbuat aniaya pada orang lain karena itu sama halnya berbuat dhalim diri sendiri.

Maksudnya janganlah kamu menganiaya dirimu dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang, seperti melanggar kehormatan bulan itu dengan mengadakan peperangan dan atau perbuatan terlarang lainnya.

Rasulullah saw bersabda: “Saya melihat pada malam mi’raj, sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih dingin dari salju, lebih harum dari minyak misik, maka saya bertanya kepada malaikat Jibril: ‘Wahai Jibril, untuk siapa semua ini? Jibril menjawab: ‘Itu (sungai tersebut) disediakan untuk orang yang bershalawat kepadamu di bulan Rajab’. Setelah itu Rasulullah saw bersabda: ‘Kembalilan kepada Tuhanmu, mohonlah ampunan atas segala dosa-dosamu, dan jauhilah perbuatan maksiyat di bulan haram, yakni bulan Rajab’.”

Riwayat Anas bin Malik menyatakan, bahwa dia bertemu Mu’adz, dan bertanya dari mana Anda? Saya dari Rasulullah saw dan mendengar dari beliau saw: “Barang siapa mengucapkan “tidak ada Tuhan selain Allah dengan tulus ikhlas, akan masuk surga. Dan barang siapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, dengan berharap mendapat ridha Allah akan masuk surga”. Setelah itu, saya masuk menemui Rasulullah saw dan menanyakan kepada beliau: “Wahai Rasulullah saw, Mu’adz menceritakan kepadaku demikian demikian, maka beliau bersabda: “Mu’adz benar”.

Rasulullah saw juga bersabda: “Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan Allah SWT, bulan Sya’ban adalah bulanku dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku. Barangsiapa berpuasa sehari saja dari bulan Rajab, maka ia akan mendapatkan keridhaan Allah yang sangat besar dan dijauhkan dari kemurkaan-Nya, karena itu perbanyaklah memohon ampunan dengan beristighfar kepada Allah SWT”.

Dalam situasi di mana banyak saudara-saudara kita yang mengalami disorientasi dalam hidup, di mana banyak yang terjebak dalam kehidupan hedonis, pragmatis, dan cenderung “menghalalkan” berbagai cara untuk mendapatkan kekayaan. Apakah dengan cara-cara korupsi, manipulasi, dan atau cara-cara lain yang merugikan orang lain atau lembaga lain.

Meskipun sebenarnya, hati kecil kita, sangat menyadari bahwa perbuatan salah yang kita laksanakan, akan selalu ditolak oleh hati kecil atau nurani kita. Lebih mengerikan lagi, ada fenomena sebagian pejabat kita yang kehilangan sensitifitas nurani mereka, di tengah penderitaan saudara-saudara kita yang terkena banjir bandang dan musibah besar di tiga provinsi Aceh, Sumut, dan Sumbar.

Astaghfirullah al-‘Adhim.

Karena itu, marilah kita berusaha secara maksimal, untuk mengisi bulan Rajab ini dengan berbagai kegiatan yang positif, kita ciptakan suasana yang kondusif, baik di lingkungan keluarga, kerja, dan di mana saja, karena dengan demikian, hati dan pikiran kita, akan terbuka dan ingat akan semua kesalahan kita. Kita saling memaafkan kesalahan kita masing-masing. Karena, sebagai manusia rasanya tidak mampu menghindari kesalahan, meskipun sudah berjuang keras untuk tidak melakukannya.

Mari kita sisihkan sebagian rizqi yang Allah titipkan pada kita, untuk membantu saudara-saudara kita, agar kita meskipun tidak seberapa yang kita bisa lakukan, setidaknya kita masih bisa dengan segala ketundukan hati, di hadapan Allah Sang Pemberi rizqi.

“Ya Allah berkahilah kami (keluarga kami) dalam bulan Rajab, berilah kami kesempatan untuk sampai pada bulan Sya’ban, dan berilah juga kami kesempatan untuk sampai dan menjunmpai bulan Ramadhan, dan masuklanlah kami atas berkat kasih sayangmu, ke dalam hamba-hamba-Mu yang shalih dan beruntung”.

Semoga Allah SWT memberi kita kekuatan, sehat afiat, dan kesabaran, untuk menjemput hadirnya Bulan Rajab, mengisi, dan menghiasi hidup kita dengan memperbanyak ibadah sunnah, syukur dapat menjalankan ibadah paisa, untuk mengisi kesejatian hidup dan jati diri kita. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
3/related/default