Teks Misa Minggu 7 Desember 2025, Pekan Adven II

Erlita Irmania
0
Teks Misa Minggu 7 Desember 2025, Pekan Adven II

Teks Misa Hari Ini Adven II

Pada hari Minggu, 7 Desember 2025, umat Katolik merayakan Masa Adven II dengan penuh iman dan harapan. Teks misa ini disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD, dan dirancang untuk mempersiapkan hati kita menyambut kedatangan Sang Raja Kekal, Yesus Kristus. Berikut adalah rangkaian perayaan yang dilakukan dalam Misa Adven II:

01. Tanda Salib dan Salam

P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.
P: Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.

02. Kata Pembuka

P: Hari ini kita memasuki Minggu Kedua dalam Masa Adven. Kita dihantar oleh bacaan-bacaan suci untuk mempersiapkan hati kita menyambut kedatangan Sang Raja Kekal. Dalam bacaan pertama, kita akan mendengarkan nubuat nabi Yesaya akan kelahiran seorang raja dari turunan Isai. Raja ini akan memerintah dengan adil sehingga terciptalah kedamaian. Kedamaian itu dilambangkan dengan semua ciptaan bersatu dan tidak ada darah yang ditumpahkan. Anak-anak akan bermain dengan ular tedung, singa akan makan rumput dengan lembu. Itulah kedamaian sejati.

Kita diharapkan untuk membaharui diri kita agar kita bisa merasakan kedamaian dan datangnya Sang Raja Damai yaitu Yesus Kristus. Dalam bacaan kedua, Yesus datang untuk menyatukan semua bangsa supaya mereka memuliakan hanya Allah di surga. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan seruan Yohanes Pembaptis yang mengajak kita semua untuk bertobat. Kesederhanaan hidup dari Yohanes Pembaptis menjadi sebuah kesaksian untuk hidup hanya bergantung kepada Tuhan. Hidup yang terlalu menuntut akan memberatkan diri sendiri. Mari kita siapkan batin kita untuk perayaan kudus ini. [Hening sejenak]

03. Tobat dan Permohonan Ampun

P: Di hadapan Tuhan yang kini hadir di tengah kita, marilah menyesali dan mengakui segala dosa, serta memohon ampun atas segala kekurangan kita supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
U: Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P: [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.
[TANPA KEMULIAAN]

04. Doa Pembuka

P: Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang mahakuasa, anugerahilah kami, umat-Mu, kehendak yang kuat untuk menyongsong kedatangan Kristus dengan cara hidup yang baik. Semoga dengan demikian, kami layak mewarisi kerajaan surga, bersama Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U: Amin.

05. Ajakan Mendengarkan Sabda Tuhan

P: Tuhan bersabda, "Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di tengah-tengah mereka." Percaya akan Sabda ini, maka marilah kita hening sejenak dan menyadari kehadiran Tuhan di tengah kita, serta mendengarkan Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan berikut. [Bacaan dibacakan dari Alkitab]

06. Bacaan Pertama (Yes. 11:1-10)

L: Bacaan dari Kitab Yesaya
Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padinya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang. Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Anak yang menyusu akan bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya. Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.

07. Mendaraskan Mazmur Tanggapan

Refren (72:7)
Keadilan akan berkembang pada zamannya, dan damai sejahtera akan berlimpah sampai selama lamanya.
Mzm. 72:1-2,7-8,12-13,17
Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum! (Refren)
Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi! (Refren)
Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang miskin. (Refren)
Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Biarlah segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia. (Refren)

08. Bacaan Kedua (Rm. 15:4-9)

L: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma
Saudara-saudari, segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah. Yang aku maksudkan ialah, bahwa oleh karena kebenaran Allah, Kristus telah menjadi pelayan orang-orang bersunat untuk mengokohkan janji yang telah diberikan-Nya kepada nenek moyang kita, dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa, supaya mereka memuliakan Allah karena rahmat-Nya, seperti ada tertulis: “Sebab itu aku akan memuliakan Engkau di antara bangsa-bangsa mazmur bagi nama-Mu.” Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.

09. Alleluia (Luk. 3:4.6)

P: Alleluia
U: Alleluia dan menyanyikan
P: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, * dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.
U: Alleluia.

10. Injil [Mat. 3:1-12]

P: Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: “Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.” Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan. Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. Lalu sambil mengakudosinya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan. Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: “Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”
P: Demikianlah Injil Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.

11. Renungan Singkat

Saudara-Saudari terkasih, Penginjil Matius memperkenalkan kepada kita sosok Yohanes Pembaptis dan seruan pertobatannya. Ia sendiri mewartakan pesan pertobatan ini dengan cara hidupnya. Mari kita simak bersama sosok Yohanes Pembaptis ini. Pertama, cara hidupnya yang sederhana. Penginjil menuliskan bahwa Yohanes hidup di padang gurun. Pakaiannya dari bulu unta yang diikat dengan ikat pinggang kulit. Makanannya hanyalah belalang dan madu hutan. Cara hidup seperti ini memang amat ekstrim, tetapi cara hidupnya mewartakan pesan tertentu. Ia menggantungkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Ia hidup di padang gurun yang mengingatkan juga akan perjalanan orang Israel di padang gurun, yang hanya berharap pada kemurahan Tuhan. Ia juga berpakaian seadanya untuk mengurangi penampilan fisik yang berlebihan dan menuntut biaya tinggi. Ia makan apa adanya untuk menunjukkan kesederhanaan hidup. Kita belajar dari Yohanes Pembaptis ini, pertama-tama bukan untuk hidup ekstrim seperti dirinya. Kita belajar semangat kelepasan dan kemurnian hidup. Kita tetap butuh tempat tinggal, pakaian, dan makanan yang adalah kebutuhan primer atau kebutuhan paling utama bagi hidup kita. Namun, Yohanes Pembaptis mengingatkan kita untuk tidak mengikatkan diri kita atau menggantungkan hidup kita pada hal-hal tersebut. Kita bisa berhasil memperoleh banyak hal-hal seperti itu, tetapi kita tidak boleh kalah dalam membina relasi kita dengan Tuhan, karena pada akhirnya semuanya tidak akan kita bawa. Masa Adven merupakan masa di mana kita berada lagi di padang gurun untuk coba membangun hidup kita lebih dekat kepada Tuhan. Semoga hati kita lebih terarah kepada Tuhan di tengah perjuangan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani kita. Kedua, ia mewartakan juga dengan kata-kata. Yohanes Pembaptis menyatakan dengan tegas agar orang Israel bertobat. Kata-katanya keras menegur mereka yang menuntun orang ke jalan yang salah. Ia tidak takut mewartakan hal-hal yang benar. Kita tentu tidak mungkin melakukan hal yang sama dengan tegas dan keras kepada sesama kita di zaman kini. Namun, poin yang bisa kita pelajari dari Yohanes Pembaptis adalah kesetiaan terhadap kebenaran. Yang salah diminta bertobat dan yang tidak lurus diminta untuk lurus apa adanya. Kita bisa memulai hal ini dari dalam keluarga kita. Kebiasaan mencintai kebenaran sama sekali tidak merugikan kehidupan, malah ia memperkaya dan membuat nyaman keadaan batin seseorang. Karena itu, baiklah kita memulai untuk berkata yang benar dan jujur. Jika kita tidak dapat menegur sesama dengan tegas, cukuplah kita rajin menegur dan memperbaiki diri kita agar kata-kata kita menjadi kata-kata yang bisa dipegang. Semoga semangat Yohanes Pembaptis menginspirasi kita untuk hidup jujur dan berbicara benar. Tuhan memberkati.

12. Hening Sejenak

13. Syahadat

P: Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

14. Doa Umat

P: Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa di surga, yang setia pada janji-Nya dan yang selalu menghendaki kedamaian, agar kita sanggup mengubah hati dan menyiapkan jalan bagi Putra-Nya Yesus Kristus.
P: Bagi para penanggung jawab dalam Gereja. Kita berdoa semoga mereka mampu membangkitkan kerinduan dan harapan akan kedatangan Tuhan Sang Raja Damai pada umat yang mereka bimbing. Marilah kita mohon…
P: Bagi Bangsa dan Negara kita. Semoga bangsa dan negara kita dijauhkan dari segala macam bencana, sehingga semua warga menikmati damai sejahtera yang sejati. Marilah kita mohon…
P: Bagi semua orang yang menderita. Semoga berkat Allah melimpah atas semua orang yang menderita, terutama yang sedang mengalami bencana, sehingga mereka mengalami kasih dan penghiburan. Marilah kita mohon…
P: Bagi kita semua yang hadir di sini. Semoga kita sungguh-sungguh bertobat dan rela mengampuni sesama, dan semoga berkat Allah yang melimpah menguatkan iman, harapan dan kasih untuk menyongsong kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus, Sang Raja Damai. Marilah kita mohon…
P: Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [Hening sejenak lalu lanjut].
P: Demikianlah ya Tuhan, segala ungkapan permohonan kami. Semoga Engkau berkenan mendengarkan dan mengabulkannya dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
U: Amin.

15. Kolekte

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

16. Doa Pujian

Sang Mesias dan Bentara-Nya (Luk. 1:68-79)
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P: Saudara-saudari terkasih, Allah telah menepati janji keselamatan-Nya dalam diri Yesus Kristus. Maka marilah kita memuji Dia dengan berseru:
Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
U: Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P: Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia mengunjungi dan membebaskan umat-Nya. Ia mengangkat bagi kita seorang Penyelamat yang gagah perkasa, Putra Daud, hamba-Nya. Maka marilah kita memuji Dia:
U: Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P: Seperti yang dijanjikan-Nya dari sedia kala, dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua lawan yang membenci kita; untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur kita, dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus. Maka marilah kita memuji Dia:
U: Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P: Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita, akan membebaskan kita dari tangan musuh, agar kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut, dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup. Maka marilah kita memuji Dia:
U: Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P: Sebab Allah kita penuh rahmat dan belaskasihan, Ia mengunjungi kita laksana fajar cemerlang. Untuk menyinari orang yang meringkuk dalam kegelapan maut, dan membimbing kita ke jalan damai sejahtera. Maka marilah kita memuji Dia:
U: Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P: Oleh sebab itu, ya Allah yang mahakuasa, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Leo XIV, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], serta semua orang yang diselamatkan, kami melambungkan madah pujian bagi-Mu sambil berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: Dengan Komuni

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P: Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

18A. Bapa Kami

Berdiri
P: Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U: Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

19A. Salam Damai dan Komuni

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P: Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P: Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U: Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P: Tubuh Kristus.
U: Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.






































































































Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
3/related/default