Anak Politisi PKS Dibunuh, ART Pergi 20 Menit Sebelum Mayat Ditemukan

Erlita Irmania
0

Pelaku Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon Masih Misterius

Kasus pembunuhan bocah berusia 9 tahun, MAHM, di perumahan BBS III, Kelurahan Ciwaduk, Kota Cilegon, Banten masih menjadi misteri. Hingga kini, pelaku belum diketahui identitasnya. Peristiwa tragis ini terjadi pada Selasa (16/12/2025), dan hingga saat ini penyidik masih mencari petunjuk untuk mengungkap kebenaran.

Kondisi Saat Kejadian

Pada saat kejadian, hanya korban dan saudara kandungnya, D, yang berada di dalam rumah. Kedua orang tua korban sedang bekerja di luar rumah. Sementara itu, dua asisten rumah tangga (ART) yang biasa bekerja di rumah tersebut pulang lebih awal. Menurut informasi dari Sukir, satpam perumahan BBS III, salah satu ART pulang sekitar pukul 11.00 WIB, sementara yang lainnya pulang sekitar pukul 14.00 WIB.

Penemuan Korban

Ayah korban, H. Maman, pertama kali mengetahui kejadian setelah menerima telepon darurat dari anak keduanya, D, yang meminta pertolongan dengan nada panik. Setelah mendapat kabar tersebut, H. Maman langsung bergegas menuju rumah. Ia menemukan kondisi anaknya sudah tergeletak tengkurap di dalam kamar dengan tubuh bersimbah darah.

Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bethsaida Kota Cilegon, namun nyawanya tidak tertolong. Hasil autopsi menunjukkan bahwa korban meninggal akibat luka senjata tajam dan benda tumpul. Total ada 22 luka di tubuh MAHM, terdiri dari 19 luka tusuk dan tiga luka memar. Pendarahan hebat yang dialami korban menyebabkan kematian.

Investigasi Polisi

Polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Meski tidak ada barang yang hilang dari rumah korban, polisi memastikan bahwa kasus ini bukanlah perampokan. Sejauh ini, delapan saksi telah diperiksa, termasuk warga sekitar dan pihak keluarga korban.

Kapolres Cilegon, AKBP Martua Raja Silitonga, menjelaskan bahwa saat kejadian hanya dua orang yang berada di dalam rumah, yaitu korban dan adiknya. Kedua orang tua korban sedang bekerja di luar rumah. Meskipun CCTV di dalam rumah korban tidak berfungsi, polisi tetap berupaya maksimal untuk mengungkap perkara ini.

Dugaan Motif dan Pelaku

Dugaan motif dendam muncul dari para ahli. Guru Besar Kriminologi UI, Profesor Adrianus Meliala, mengatakan bahwa kemungkinan besar pelaku adalah orang dekat korban. Ia menegaskan bahwa tidak menutup kemungkinan pelaku memiliki hubungan yang kurang baik dengan keluarga korban.

Sementara itu, Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri, menduga pelaku memiliki akses ke rumah korban. Ia menyarankan agar polisi melakukan pemeriksaan terhadap semua orang yang berhubungan dengan keluarga korban, termasuk ART, satpam, dan lingkungan kerja orang tua.

Reza juga menegaskan bahwa korban kemungkinan bukan target utama pelaku. Ia mengatakan bahwa pelaku mungkin mengincar pihak lain yang ada kaitannya dengan korban, yakni orang tua bocah itu. Namun karena tidak bisa menyerang orang tua korban secara langsung, bocah itu dijadikan objek pengganti.

Kronologi Kejadian

Berikut kronologi kejadian: - Sekitar pukul 14.20 WIB, ayah korban menerima telepon darurat dari anak keduanya, D. - D saat kejadian sedang berada di rumah bersama korban. - Setelah mendapat kabar, H. Maman langsung bergegas menuju rumah. - Setibanya di lokasi, ia menemukan kondisi anaknya sudah tergeletak tengkurap di dalam kamar dengan tubuh bersimbah darah. - Korban langsung dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. - Pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian. - Personel Satuan Reserse Kriminal Polres Cilegon langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan awal dari saksi-saksi.

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
3/related/default