Berita Arema FC: Pemain Sakit dan Pelatih Sementara Jelang Derby Jatim
Arema FC menghadapi tantangan berat menjelang laga Derby Jatim melawan Madura United. Beberapa pemain Singo Edan mengalami sakit akibat cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Malang dalam beberapa hari terakhir. Hal ini memicu kekhawatiran bagi manajemen klub, terutama karena pertandingan akan digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Selasa (23/12/2025).
Pemain Sakit Jelang Derby Jatim
Beberapa pemain Arema FC seperti Betinho, Anwar Rifai, dan Valdeci mengalami gejala meriang. Kondisi ini disinyalir dipengaruhi oleh perubahan cuaca yang tidak menentu. Dari pagi hingga siang hari, suhu mencapai 30 derajat Celcius, namun sore hari tiba-tiba hujan deras mengguyur kota Malang.
"Kondisi ini bisa mengganggu persiapan tim," ujar General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi (Inal). Ia menambahkan bahwa informasi dari dokter tim menyebutkan kemungkinan adanya infeksi bakteri yang menular antar pemain.
Situasi ini membuat manajemen Arema FC harus segera berkoordinasi dengan dokter untuk memastikan kondisi pemain sebelum pertandingan. Meski belum pasti absen, kebugaran para pemain menjadi fokus utama. Arema FC memiliki target jelas, yaitu meraih tiga poin dalam laga ini.
"Informasi dari dokter tim, kemungkinan ada infeksi bakteri yang menyerang pemain, seperti infeksi yang menular ke beberapa pemain," ujarnya. Inal juga mengungkapkan bahwa para pemain sempat liburan sebelum kembali ke Malang. "Saya juga gak tahu ke mana."

Pertandingan ini menjadi penting bagi Arema FC karena mereka belum meraih kemenangan di Stadion Kanjuruhan sejak Agustus 2025 lalu. Sebelumnya, mereka mengalami empat kekalahan beruntun di kandang sendiri. Oleh karena itu, laga melawan Madura United menjadi kesempatan untuk memperbaiki rekor.
Andre Caldas sebagai Pelatih Sementara
Selain masalah pemain, Arema FC juga menghadapi tantangan lain, yaitu ketidakhadiran pelatih kepala Marcos Santos. Ia masih berada di Brasil untuk mendampingi orang tuanya yang sedang sakit. Untuk sementara, asisten pelatih Andre Caldas mengambil alih tugas pelatih.
Andre Caldas mengatakan bahwa ia sudah terbiasa memimpin latihan tanpa Marcos Santos. "Tidak ada yang berbeda dari apa yang sudah kami lakukan sebelumnya," katanya. Ia juga menjelaskan bahwa komunikasi dengan Marcos Santos tetap intens, terutama terkait strategi dan teknik tim.
Dalam situasi ini, Andre Caldas didampingi oleh dua asisten pelatih lainnya, yakni Kuncoro dan Siswantoro. Mereka tetap konsisten mendampingi Arema FC dalam mempersiapkan laga. Meski tanpa pelatih kepala, Andre Caldas optimistis bahwa tim dapat tampil baik.
"Kami semua sepakat dan yakin akan menjalani pertandingan yang kuat dan bagus melawan Madura United," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa stabilnya kepelatihan dan komunikasi antara dirinya dan Marcos Santos menjadi modal penting bagi Singo Edan.

Selain Marcos Santos, bomber Arema FC Dalberto juga belum kembali ke tim. Ia diprediksi akan absen dalam pertandingan nanti. Namun, Arema FC tetap percaya diri karena bermain di kandang sendiri. Stadion Kanjuruhan dikenal sebagai tempat yang memberikan motivasi tambahan bagi pemain.
Madura United bukan lawan yang mudah. Mereka dikenal memiliki permainan cepat dan disiplin. Arema FC harus siap menghadapi tantangan ini. Dengan dukungan suporter dan semangat tinggi, Singo Edan berharap mampu meraih kemenangan dalam laga ini.