Dari Siswa Bermasalah Jadi Pengusaha Ponsel: Perjalanan Ibu Muda 21 Tahun di Geylang

Erlita Irmania
0

Kehidupan yang Berubah dari Masa Lalu Kelam

Shih Ting, seorang ibu muda berusia 21 tahun, kini sukses menjalankan bisnis reparasi ponsel di Geylang. Dulu, ia adalah seorang siswi yang sering terlambat masuk kelas dan tidak mematuhi guru-gurunya. Namun, kini ia telah menemukan arah dalam hidupnya.

Awal Perjalanan yang Tidak Terduga

Shih Ting mulai bekerja paruh waktu pada usia 14 tahun. Ia menjadi duta keamanan vaksinasi Covid-19, bertugas mengawasi para pekerja stasiun dan memeriksa status vaksinasi di sebuah pusat perbelanjaan. Setelah bekerja paruh waktu, ia tidak pernah meminta uang saku kepada orang tua.

Namun, selama masa pemberontakannya di sekolah, Shih Ting tidak memiliki hubungan yang baik dengan orang tuanya. Ia sering pulang larut malam dan tidak mendengarkan guru-gurunya. Saat di ITE, ia sering terlambat masuk kelas selama sebulan penuh, bahkan mewarnai rambut dan harus menyemprotnya menjadi hitam.

Pergeseran Arah Hidup

Setelah lulus, Shih Ting mempelajari Teknologi Informasi (TI), termasuk bahasa pemrograman seperti Java. Namun, ia kesulitan melihat jalan yang jelas ke depan. Saat itu, AI sudah ada, dan orang-orang bisa langsung membuat kode menggunakan AI. Alat ini dapat menghasilkan semua kode yang butuh waktu lama untuk ia hafal hanya dalam hitungan detik.

Pada usia 18 tahun, ia ditempatkan di sebuah toko reparasi ponsel untuk magang, di mana ia bertemu suaminya. Hubungan mereka berkembang, dan Shih Ting mulai menyadari pentingnya keluarga dalam hidupnya.

Menghadapi Tantangan Bisnis

Menemukan pijakan dalam bisnis terbukti menjadi tantangan belajar yang berat bagi Shih Ting. Ia menghadapi banyak masalah komunikasi dengan pelanggan, tetapi perlahan ia terbiasa. Beberapa pelanggan sering mengatakan, "Masih muda ya, berbisnis giat banget, nggak bakal awet lama."

Tokonya terletak di dekat Geylang Lorong 18, sebuah daerah yang sering dikaitkan dengan kawasan lampu merah. Saat memasang iklan online, ada beberapa komentar yang mengerikan, seperti, "Ayamnya enak atau tidak?" Awalnya, ia sangat marah karena itu tidak ada hubungannya dengan apa yang ia posting. Ia membalas beberapa komentar tersebut untuk membela diri.

Perlahan-lahan, ia mengerti bahwa setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda, dan jika itu yang mereka pikirkan, maka biarlah begitu.

Menjadi Pemimpin yang Bertanggung Jawab

Sebagai pemilik bisnis, Shih Ting menyadari pentingnya kepemimpinan dan tanggung jawab. Ia bertanggung jawab atas pekerja yang bekerja di tokonya. Saat merekrut, ia menyadari bahwa tidak semua orang bekerja sesuai harapan. Setiap orang memiliki kekuatan dan keterampilan masing-masing, dan setiap orang memainkan peran penting.

Ia percaya bahwa memperlakukan pekerja dengan baik akan membuat mereka bekerja lebih baik, tetapi perlahan ia menyadari bahwa beberapa orang menganggapnya sebagai hal yang biasa, dan ia harus memecat mereka.

Keseimbangan antara Bisnis dan Kehidupan Keluarga

Kini, Shih Ting menyeimbangkan perannya sebagai pemilik bisnis dan ibu muda. Ia mengatakan perjalanan ini tidak mudah, tetapi hal itu membuatnya lebih membumi. Menjadi ibu di usia 21 tahun itu sangat muda, dan ada banyak komentar buruk. Namun, ia memiliki penghasilan yang stabil dan rumah sendiri, sehingga ia merasa siap untuk tahap kehidupan selanjutnya.

Ke depannya, ia berharap kisahnya akan memberi semangat kepada orang lain yang merasa ragu tentang perjalanan mereka. Ia ingin memberi tahu orang-orang yang merasa tersesat bahwa itu normal terjadi di suatu titik dalam hidup. Ia tersesat selama setahun dan membutuhkan bimbingan. Ia tidak mendapatkannya sampai ia bertemu suaminya dan mereka merencanakan jalan hidup mereka bersama.

Masih ada jalan panjang yang harus ia tempuh, tetapi ia percaya bahwa setiap langkah yang diambil akan membawanya ke masa depan yang lebih cerah.

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
3/related/default