
Penghargaan Puskas Award 2025 Diberikan kepada Santiago Montiel
Ajang The Best FIFA Football Awards 2025 yang dihelat di Doha, Qatar, pada malam hari Selasa (16/12/2025) waktu setempat, kembali menjadi momen penting bagi para pemain sepak bola terbaik dunia. Salah satu penghargaan paling dinantikan dalam acara ini adalah FIFA Puskas Award 2025, yang diberikan kepada pencetak gol terindah sepanjang periode penilaian.
Pada edisi tahun ini, penghargaan tersebut resmi jatuh ke tangan Santiago Montiel, winger dari klub Argentina Club Atlético Independiente. Montiel berhasil mengalahkan 10 nominasi lainnya, termasuk nama-nama besar seperti Lamine Yamal dari Barcelona dan Rizky Ridho Ramadhani, bek Persija Jakarta sekaligus pemain Timnas Indonesia yang sempat mencuri perhatian publik internasional.
Pengumuman pemenang dilakukan langsung oleh Arsène Wenger, pelatih legendaris asal Prancis yang kini menjabat sebagai Kepala Pengembangan Global Sepak Bola FIFA. Dalam pernyataannya, Wenger menyebut gol Santiago Montiel sebagai tembakan spektakuler yang layak mendapat pengakuan tertinggi dari FIFA.
Hasil Pemungutan Suara
Berikut hasil pemungutan suara untuk Puskas Award 2025:
-
Santiago Montiel
Panelis FIFA: 13 poin
Fans: 8 poin
Total: 21 poin -
Declan Rice
Panelis FIFA: 6 poin
Fans: 11 poin
Total: 17 poin -
Lamine Yamal
Panelis FIFA: 8 poin
Fans: 9 poin
Total: 17 poin
Puskás Award menggunakan aturan resmi FIFA dengan bobot sama antara panel ahli FIFA (FIFA Legends/panelis) dan suara penggemar (fans). Jika total poin sama, peringkat ditentukan oleh jumlah suara fans.
Gol Salto yang “Melawan Logika”
Gol yang mengantarkan Santiago Montiel meraih Puskas Award 2025 tercipta dalam pertandingan Liga Profesional Argentina pada 11 Mei 2025, saat Independiente menghadapi Independiente Rivadavia. Momen tersebut terjadi ketika bola hasil sapuan pemain lawan melambung keluar kotak penalti. Tanpa banyak berpikir, Montiel menyambut bola itu dengan tendangan salto (overhead kick) dari luar kotak penalti menggunakan kaki kirinya.
Teknik salto merupakan salah satu teknik tersulit dalam sepak bola karena membutuhkan koordinasi tubuh, keseimbangan, keberanian, serta ketepatan waktu yang sangat tinggi. Bola hasil sepakan Montiel meluncur deras dan tak mampu dihentikan kiper lawan, menjadikannya gol yang langsung viral di berbagai platform media sosial dan tayangan olahraga dunia.
“Saya tidak memikirkannya, saya hanya menendangnya,” ujar Montiel dalam wawancara yang dikutip dari situs resmi FIFA. Pernyataan singkat itu justru menggambarkan insting alami seorang pemain ketika berada di momen krusial.
Presiden FIFA Gianni Infantino turut memberikan ucapan selamat secara terbuka. Ia menyebut gol tersebut sebagai representasi sempurna dari esensi Puskas Award, yakni keberanian, keindahan, dan kualitas teknik tingkat tinggi.
Rizky Ridho dan Kebanggaan Indonesia di Panggung Dunia
Bagi publik Indonesia, Puskas Award 2025 memiliki makna tersendiri karena nama Rizky Ridho masuk dalam daftar nominasi. Gol jarak jauh Ridho saat membela Persija Jakarta melawan Arema FC menjadi salah satu kandidat terbaik, berkat proses yang dimulai dari area pertahanan dan diakhiri dengan sepakan akurat dari tengah lapangan.
Meski akhirnya gagal meraih penghargaan utama, pencapaian Rizky Ridho dinilai sebagai tonggokan penting bagi sepak bola Indonesia. Masuknya pemain Indonesia ke dalam nominasi Puskas Award menunjukkan bahwa kualitas gol dari kompetisi nasional mampu bersaing di level global.
Dominasi Argentina dalam Dua Edisi Beruntun
Kemenangan Santiago Montiel juga mencatatkan sejarah tersendiri bagi sepak bola Argentina. Ia menjadi pemenang Argentina kedua secara beruntun setelah Alejandro Garnacho meraih Puskas Award 2024 lewat gol guntingnya bersama Manchester United ke gawang Everton. Fakta ini menegaskan reputasi Argentina sebagai negara penghasil pemain dengan teknik tinggi dan kreativitas luar biasa.
Menariknya, Santiago Montiel juga memiliki hubungan keluarga dengan pemain Timnas Argentina, Gonzalo Montiel, yang dikenal sebagai penentu kemenangan Argentina di final Piala Dunia 2022 melalui adu penalti.
Apa Itu Puskas Award?
Bagi sebagian pembaca, istilah Puskas Award mungkin masih terdengar asing. Penghargaan ini dinamai dari Ferenc Puskas, legenda sepak bola Hungaria yang dikenal sebagai salah satu penyerang terbaik sepanjang masa. FIFA pertama kali memperkenalkan Puskas Award pada tahun 2009 untuk memberikan apresiasi terhadap gol-gol paling indah yang dicetak tanpa memandang liga, negara, atau status pemain.
Sepanjang sejarahnya, penghargaan ini pernah diraih oleh nama-nama besar seperti Cristiano Ronaldo, Neymar, Zlatan Ibrahimovic, Mohamed Salah, hingga Son Heung-min. Pada edisi 2025, Santiago Montiel resmi menambah daftar panjang pemain elite yang pernah mengukir sejarah melalui satu momen magis di lapangan.
Malam Penghargaan FIFA Football Awards 2025
Selain Puskas Award, malam penghargaan FIFA Football Awards 2025 juga memberikan apresiasi kepada sejumlah figur penting sepak bola dunia. Ousmane Dembele dinobatkan sebagai Pemain Pria Terbaik FIFA 2025 setelah musim gemilang bersama Paris Saint-Germain. Sementara itu, Gianluigi Donnarumma meraih penghargaan Kiper Pria Terbaik. Di kategori pelatih, Luis Enrique dinobatkan sebagai Pelatih Pria Terbaik, sedangkan Sarina Wiegman meraih gelar Pelatih Wanita Terbaik setelah membawa Timnas Putri Inggris menorehkan prestasi gemilang.
Namun bagi Indonesia, sorotan tetap tertuju pada kegagalan Rizky Ridho meraih Puskas Award. Meski demikian, apresiasi terhadap pencapaiannya tetap mengalir deras dari publik dan pengamat sepak bola nasional.
Dari Sejarah ke Masa Kini
Sejak pertama kali diberikan pada 2009, Puskas Award selalu menghadirkan cerita menarik. Dari gol jarak jauh Cristiano Ronaldo, aksi solo Son Heung-min, hingga tendangan salto Alejandro Garnacho, penghargaan ini menjadi dokumentasi visual keindahan sepak bola lintas generasi.
Dengan kemenangan Santiago Montiel pada 2025, cerita itu kembali diperpanjang. Gol salto dari luar kotak penalti yang ia ciptakan kini tak hanya tercatat dalam statistik, tetapi juga dalam ingatan para pecinta sepak bola dunia sebagai salah satu gol paling ikonik dekade ini.